New Media : Digital TV
New media didefinisi pada
teknologi komputer yang menekankan bentuk dan konteks dan budaya yang mana
teknologi digunakan, seperti dalam seni, film, perdagangan, sains, dan selain
itu internet. Digital media merupakan kecenderungan
kepada kebebasan teknologi itu sendiri sebagai karakteristik sebuah medium,
atau merefleksikan teknologi digital.
Untuk
melakukan intergrasi dengan media baru agar mampu memenuhi harapan baru bagi
pelanggan setianya, baik pembaca online maupun cetak. Perkembangan media baru
sebenarnya merujuk kepada sebuah perubahan dalam proses produksi media,
distribusi dan penggunaan.
Media baru tidak terlepas dari key term, seperti;
·
Konsep digitality semua
proses media digital diubah (disimpan) ke dalam bilangan, sehingga
keluarannya (out put) dalam bentuk sumber online, digital disk,
atau memory drives yang akan diubah dan diterima dalam layar monitor
atau dalam bentuk ‘hard copy’.
·
Konsep Interactivity merujuk
kepada adanya kesempatan dimana teks dalam media baru mampu memberikan users
untuk ‘write back into the text’.
·
Konsep dispersal media baru
lebih kepada proses produksi dan distribusi media menjadi decentralised dan
mengandalkan keaktifan individu (highly individuated).
Dalam beberapa dekade terakhir,
khalayak lebih mengenal media sebagai sebuah sarana yang dapat mengakomodir
berbagai informasi yang kemudian berbentuk seperti surat kabar, televisi, film,
radio, bahkan fotografi. Namun seiring dengan perkembangan jaman, berbagai
jenis media yang dulu kita konsumsi secara konvensional telah berubah dengan
munculnya alat-alat elektronik seperti komputer, laptop, smartphone, dan lain
sebagainya.
New
media sebenarnya bukan hal yang baru dalam dunia komunikasi dan media itu
sendiri. Secara perlahan sejak tahun 1980, komunikasi mengalami berbagai perubahan teknologi dari
yang berupa fotografi, berubah menjadi video bergerak di televisi, dari hanya
sebuah lembar pengumuman, hingga menjadi surat kabar. Beberapa poin di bawah
dapat menjelaskan pergerakan dinamika media:
a.
dapat merubah pola industri dunia
dengan berubah dan berkembangnya sebuah media
maka pola industrialisasi juga akan berubah karena media memiliki peranan besar
di dunia global.
b.
proses intensif dari globalisasi;
media turut serta dalam perubahan
jaman di mana di dalamnya terdapat budaya, ekonomi, sosial, politik, dan lain
sebagainya. Semakin mudahnya konten dalam media diakses khalayak, maka semakin
mudah pula pertukaran informasi terjadi.
c.
perubahan jenis industri
dengan munculnya media, industri
yang dulu bergerak di bidang barang dan jasa, perlahan-lahan sudah mulai
mengenal jenis industri komunikasi dalam skala besar.
Digital TV
Digital
TV disebut juga dengan Televisi Digital merupakan suatu jenis terobosan
penyiaran televisi yang inovatif yang merubah proses transfer data analog
menjadi transfer digital. Proses penyiaran (transfer data dari server ke
Televisi) dilakukan melalui udara dan dikirimkan melalui bit data seperti
transfer data pada komputer. Hal yang menarik dari Digital TV ini adalah dimana
proses penyiaran dapat menghasilkan gambar dengan kualitas yang bagus atau
dikenal dengan HDTV (high definition TV).
- Frekuensi TV Digital
Secara
teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog
dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita
frekuensi yang digunakan teknologi analog dengan teknologi digital adalah 1 :
6. Jadi, bila teknologi analog memerlukan lebar pita 8 MHz untuk satu kanal
transmisi, teknologi digital dengan lebar pita yang sama (menggunakan teknik
multipleks) dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus
untuk program yang berbeda.
- Sistem pemancar TV digital
Terdapat
tiga standar sistem pemancar televisi digital di dunia, yaitu televisi digital
(DTV) di Amerika, penyiaran video digital terestrial (DVB-T) di Eropa, dan
layanan penyiaran digital terestrial terintegrasi (ISDB-T) di Jepang. Semua
standar sistem pemancar sistem digital berbasiskan sistem pengkodean OFDM
dengan kode suara MPEG-2 untuk ISDB-T dan DTV serta MPEG-1 untuk DVB-T.
Sejarah Digital Television
Konsep dan teknologi mengenai digital Televison ini bukanlah sesuatu yang terlalu hebat apabila kalau kita hanya menitik beratkan pada proses transfer datanya. Hal yang menjadi titik utamanya adalah bagaimana memadukan konsep teknologi transfer data ini dengan hasil output berupa gambar yang berkualitas tinggi pada televisi. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan persaingan teknologi antara dua negara adidaya dalam hal teknologi, yakni America dan Jepang. Teknologi HDTV ini pertama kali dikembangkan di Jepang, mereka mampu menggunakan teknologi pada tahun 1992 walaupun sebenarnya teknologi ini belum mampu digunakan secara massal di Jepang. Melihat perkembangan ini, negeri Paman Sam tentu saja tidak mau kalah dan melakukan berbagai riset untuk mampu menggunakan teknologi ini. Usaha yang dilakukan mereka berhasil, hal ini terbukti lewat keluarnya peraturan pemerintah di Amerika untuk mematikan semua saluran analog pada pada tanggal 17 Februari 2009 dan menggantinya dengan siaran dalam bentuk digital secara eksklusif.
Sejarah Digital Television
Indonesia
Sebenarnya Indonesia merupakan negara yang tidak kalah maju dalam dunia pertelevisian khususnya di kawasan Asia. Siaran televisi pertama kalinya di ditayangkan tanggal 17 Agustus 1962 yaitu bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke XVII. Pada saat itu, siaran hanya berlangsung mulai pukul 07.30 sampai pukul 11.02 WIB untuk meliput upacara peringatan hari Proklamasi di Istana Negara. Namun yang menjadi tonggak Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke IV di Stadion Utama Senayan. Dengan adanya perhelatan tersebut maka siaran televisi secara kontinyu dimulai sejak tanggal 24 Agustus 1962 dan mampu menjangkau seluruh dua puluh tujuh propinsi yang ada pada waktu itu.
Sebagai
satu-satunya stasiun televisi di Indonesia, TVRI yang mampu menjangkau wilayah
nusantara hingga pelosok dengan menggunakan satelit komunikasi ruang angkasa
kemudian berperan sebagai corong pemerintah kepada rakyat. Pada tahun 1989
pemerintah mulai membuka kran ijin untuk didirikannya televisi swasta. Tepatnya
tanggal 24 Agustus 1989 Rajawali Citra Televisi atau RCTI mulai siaran untuk
pertama kalinya. Siaran pada waktu itu hanya mampu diterima dalam ruang lingkup
yang terbatas yaitu wilayah JABOTABEK saja kemudian daerah lain memanfaatkan
decoder untuk merelay siarannya.
Setelah
RCTI kemudian disusul berurutan oleh Surya Citra Televisi (SCTV) pada tahun
1990 dan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) pada tahun 1991. Siaran nasional
RCTI dan SCTV baru dimulai tahun 1993 kemudian pada tahun 1994 berdiri ANTV dan
Indosiar. Hingga saat ini tercatat ada 11 stasiun televisi yang mengudara
secara nasional, selain stasiun tersebut di atas ada Trans TV, Global TV,
Lativi, Metro Tv dan TV7.
Perbedaan Digital Televion & Analog
Televisi Analog/TV Analog merupakan televisi yang hanya dapat memproses sinyal analog. Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog NTSC (National Television System Committee), PAL, dan SECAM.
Sedangkan
Televisi Digital/ TV Digital merupakan televisi dapat memproses sinyal digital
dan sinyal analog. Televisi digital merupakan perkembangan dari sistem siaran
analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit
data seperti komputer.
·
Proses Penerimaan ke Pengguna
Proses Penerimaan ke Pengguna
Pada TV Analog, untuk mendapatkan
siaran Televisi diguanakan alat penangkap sinyal yang di sebut antena. Pada
siaran televisi analog, semakin jauh letak antena dari stasiun pemancar televisi,
maka sinyal yang diterima akan melemah dan mengakibatkan gambar yang diterima
oleh pesawat televisi menjadi buruk dan berbayang.
Sedangkan pada TV Digital, proses
penerimaan sinyal gambar, suara dan data yaitu menggunakan modulasi digital dan
sistem kompresi. Modulasi itu sendiri adalah proses perubahan suatu gelombang
periodik sehingga menjadikan suatu sinyal yang mampu mebawa suatu informasi.
Dengan proses modulasi, suatu infotmasi (biasanya berfrekuensi rendah) bisa
dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus
berfrekuensi tinggi. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut
modulator.
·
Cara Produksi
Perangkat TV Analog menggunakan
tabung katoda sebagai display, sementara TV Digital menggunakan panel layar datar
seperti LCD, plasma, atau LED. Akibatnya, TV Analog cenderung lebih besar dan
tebal dibandingkan dengan TV Digital. TV Analog juga mengonsumsi daya yang
lebih banyak dibandingkan dengan TV Digital.
Resolusi
perangkat TV Digital bisa diatur di angka 480p (SD = Standar Definition) atau
bahkan di 780p atau 1080i / p yang dikenal sebagai HD atau high definition. HD
memungkinkan untuk meningkatkan ukuran TV tanpa mengorbankan kualitas gambar
pada layar. TV Analog menggunakan resolusi SD. Meskipun telah ada upaya untuk
mengimplementasikan HDTV untuk TV Analog, akan tetapi persyaratan dalam hal
bandwidth yang terlalu besar sehingga tidak mungkin diterapkan.
Dalam produksinya, TV Analog biasannya terbatas pada ukuran di bawah 30 inci. Sementara TV Digital telah berkembang hingga dapat memiliki layar dengan ukuran lebih dari 50 inci.
Dalam produksinya, TV Analog biasannya terbatas pada ukuran di bawah 30 inci. Sementara TV Digital telah berkembang hingga dapat memiliki layar dengan ukuran lebih dari 50 inci.
Dampak negatif dan positif
Dengan
berkembangnya new media membantu dapat
membantu segala hal setara dengan berkembangnya dunia saat ini, dengan
penggunaan alat-alat
elektronik seperti komputer, laptop, smartphone, dan lain sebagainya. Maka,
tebentuklah jaringan internet yang memberi dampak kepada pengguna dan
kehididupan bermasyarakat baik dampang
negatif dan posistifnya.
Dampak negatifnya :
·
Pornografi
Media internet memberikan peluang
bagi seseorang untuk melihat, mengunduh, serta memperdagangkan pornografi. Chat
rooms yang berisi fantasi serta role playing untuk orang dewasa pun semakin
marak. Hal ini tentu sangat membahayakan bagi semua kalangan.
·
Tersebarnya
Informasi Palsu
Informasi
palsu atau yang lebih dikenal dengan istilah HOAX dibuat oleh orang-orang
tertentu dengan tujuan menakuti orang lain, jelekkan suatu pihak dan lain
sebagainya. Cukup mudah untuk mendeteksi informasi palsu yang masuk dalam
broadcast pesan, namun orang lebih suka untuk langsung mempercayai dan
membagikan walaupun info tersebut belum dipastikan kebenarannya
·
Menampilkan
Kekejaman
Kekompleksan
informasi di internet membuat beberapa situs menampilkan segala bentuk
kekejaman dan kesadisan untuk menjual situs yang bersangkutan. Hal-hal bersifat
tabu memang menjadi salah satu cara yang bisa menaikkan pamor situs tersebut.
·
Penipuan
Tidak
hanya dalam media internet, penipuan adalah dampak negatif yang mengintai dalam
segala hal. Internet menjadi salah satu sasaran para penipu untuk melancarkan
aksinya. Hal yang sebaiknya dilakukan adalah mengabaikan informasi tertentu
yang dianggap memiliki unsur penipuan.
Dampak
positifnya
·
Menambah Wawasan dan Pengetahuan
Kini dengan
adanya media internet untuk mencari suatu bahasan hanya dengan duduk manis di
tempat dan hanya mengetikan point apa yang akan sedang kita butuhkan, maka
media internet sudah memberikan jawaban.
·
Menjadi Media Komunikasi
Dahulu
jika ingin berkabar dengan saudara, teman, atau keluarga yang berada jauh, kita
harus menulis surat, kemudian menunggu berhari-hari hingga surat balasan
terjawab. Kini, sebepara jauhnya orang yang kita rindukan, hanya dengan mengirim
pesan hanya dengan beberapa detik jawaban sudah diterima.
·
Mudah Mencari Lowongan Pekerjaan
Mencari longongan
sekarang ini bisa melalui web, kita bisa mencari lowongan pekerjaan kemudian
membuat list alamat perusahaan yang akan di kunjungi. Lebih mudah dibanding
dengan dulu harus berkeliling mencari pekerjaan, tidak seperti saat ini hanya dengan
mengirim email cv, kita bisa mencari lowongan pekerjaan.
·
Mudah Melakukan Transaksi dan
Berbisnis
Internet dapat menghasilkan
keuntungan atau uang dengan berdagang secara online. Saat ini, hanya dengan
mengetik apa yang kita butuhkan, tanpa harus meluangkan waktu untuk pergi, maka
apa yang kita ingin bisa langsung kita dapat melalui transaksi bisnis di
internet.
Kesimpulan
Perkembangan media media saat
mengikuti kemajuan jaman dan mengikuti kebutuhan yang khalayak butuhkan. Dapat
dilihat dari perkembangan televisi yang sangat pesat. Dari
mulai perkembangan televisi layar datar hingga teraplikasikan pada handphone
dan iphone. Bahkan saat ini layar komputer pun bisa kita gunakan untuk menonton
televisi. Selain itu, bahkan tidak jarang pula orang menggunakan layar televisi
mereka hanya untuk memainkan video game kesukaan mereka.
Ini
disebabkan karena mudahnya akses yang bisa kita lakuakan terhadap saluran
televisi yang ada. Misalnya menggunakan Handphone milik kita. Hal ini tentunya
merubah banyak kebiasaan masyarakat yang ada yang berkaitan dengan dunia
pertelevisian, baik dari segi cara menontonyya, maupun dari segi yang lainnya.
Perubahan-perubahan
ini masih akan terus berlanjut karena proses revolusi digital yang berkembang
sangat pesat akhir-akhir ini, dan dunia digital television termasuk salah satu
medan pertempuran utama dalam hal ini.
Komentar
Posting Komentar